post image

{me|di} rekrut

Jan 11, 2011 Muhammad Panji

Berusaha direkrut sekaligus membantu merekrut merupakan hal yang sedang gw alami beberapa bulan terakhir. Selalu saja melibatkan beberapa keputusan, dari sisi interviewee, “Apakah akan dateng interview?”, kalau lolos “Apakah akan menerima tawaran organisasi yang dilamar”, dari sisi interviewer “Apakah akan ngundang seseorang untuk di interview?”, setelah interview “Apakah akan merekrut orang ini?”, dan setelah merekrut pun masih ada pertanyaan “Apakah orang ini memang orang yang cocok untuk organisasi ini?”, “Bagaimana kinerja dia selama masa probation? memuaskankah? kalaupun tidak diatas standard apakah sudah memenuhi standard minimal?”, dan masih banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lainnya yang berdasarkan asumsi dan asimetri informasi dari kedua sisi.

Jadi, kali ini kami gagal mencari orang yang tepat lagi. Ya, mencari orang yang tepat memang sulit, sangat sangat sulit. Bahkan ketika anda yakin ketika interview beberapa kali bahwa ini adalah orang yang tepat keyakinan anda itu justru akan luntur seiring berjalan waktu. Kadang justru dengan keyakinan minimalis terhadap seseorang akan meningkat perlahan seiring berjalan waktu. Meskipun keputusan akhir apakah kita akan merekrut seseorang untuk menjadi calon asisten atau gak ada ditangan ketua / sekretaris lab, tapi semuanya punya kesadaran penuh untuk ikut menyeleksi dan memutuskan siapa yang akan diloloskan ke tahap berikutnya, bukankah mereka akan menjadi anggota tim dan penerus asisten yang ada?

Semalem gw mampir kerumah Om Gibbs, seperti biasa pintu depan gak dikunci toh di navy base.
“So……?”, tanya om Gibbs setelah ambil coke dari kulkas sambil jalan ke arah gw.
Gw masih diem. Om Gibbs cuma menatap gw
“I failed training the probie”
“I know, you were lowering your standard, weren’t you?”
“Yeah. I’m…. It won’t happened again”, jawab gw, untung gak keterusan bilang I’m sorry 🙂
“I’m sure it won’t”.

“I just…. I just try to be more human”.
“I was thinking that we should treat every probie differently, and I was… I was trying really really hard to make her ready to run the labs, I mean on worst case scenario she should be the one who have to run the old lab”
“Hmmfff……”
“You know Gibbs…. I was afraid if I make a wrong decision by not preparing her, but it turned out that the way I take is the wrong one”

“So…..”, tambah Om Gibbs setelah gw terdiam beberapa lama
“So, it won’t happened again, never. Once a standard always a standard. Never ever hesitate to train a probie hard”
“Yup, GIGO Anyway, however hard you try it’s still not and won’t be a diamond”
dan Om Gibbs menyalakan TV.

Similer Post

post image
Masih Banyak Orang Baik di Jakarta

Dua hari lalu seperti biasa pulang kerja nge-grab dulu ke semanggi untuk nunggu bis. Karena udah lewat setengah 8 bis dari Gajah Mada udah habis jadi nunggu bis dari arah blok M. Supaya kebagian duduk jalan ke belokan semanggi arah blok M. Ada motor dari arah grogol yang berhenti di deket tempat gw nunggu bis, ini sebenernya hal biasa kadang ada driver ojek online yang berhenti disitu untuk kontak pelanggannya, kadang ada yang bingung gimana cara muter kalau mau ke arah blok M naik motor dan banyak hal lain. Gak berapa lama ada orang lain yang nuntun motornya dan di tanya sama mas yang udah berhenti duluan tadi.

post image
Selected Papers in Network and System Administration

Yesterday morning I found Selected Papers in Network and System Administration, you can also Look Inside the book in Amazon. I found some interesting titles from the Table of Contents and a user comment that some papers is available online, so google the titles and found most of them. I put links of the papers below. Some papers is not available online (or at least I haven’t found them yet :D). Hopefully this will be useful for fellow systems and network administrator. A Case Study of Network Management (M.K. Fenton). Balancing Security and Convenience (V. Jones and D. Schrodel). Creating an Environment for Novice Users (J.

post image
The Curious Case of TV-IP310PI

Meskipun judulnya bahasa inggris tapi saya mau cerita menggunakan Bahasa Indonesia. Sebenarnya ceritanya panjang tapi singkat cerita kamis lalu IP Camera TRENDnet TV-IP310PO itu pun datang. Kami pun mulai melakukan testing device yang baru datang ini, sebenernya bukan kami tapi lebih tepatnya Rusman melakukan 98% testing, saya membantu yang 2% 🙂 Menurut manual yang bisa diunduh dihalaman Support device ini akan mendapatkan IP dari DHCP Server apabila ada. Apabila tidak ada DHCP server di network, maka IP address IP camera ini akan diset ke 192.168.10.30. Karena dikantor ada DHCP Server mulailah lihat dari server dhcp IP device ini, setelah dilihat dengan seksama ternyata tidak ada.